Maafkan Dengan Ikhlas

“Bila pedang lukai hati, masih banyak harapan obat dicari,

Bila lidah lukai hati, kemana obat hendak dicari”

Pepatah diatas membuat aku berfikir untuk menulis ini.. Ya.. Sepintas membacanya mungkin terlihat begitu indah dan cocok sebagai ungkapan hati atas diri yang telah terluka. Sekaligus juga meyakinkan bahwa tiada satu pun penawar atasnya.

“Kemana obat hendak dicari?,, kemana..??”

Ketahuilah,. pribahasa atau ungkapan diatas bila kita mau jujur, terkesan mengajak dan mengajari kita untuk tidak Memaafkan serta Mengikhlaskan atas apa yang telah terjadi pada diri kita.

Bukan kah kita semua tahu… Memaafkan dan Mengikhlaskan adalah Sifat Mulia seorang hamba..?
Lantas.. Mengapa kita seolah bingung mencari obat penawar atas lukanya hati..??

Percayalah.. Tiada kejadian sekecil apapun yang tanpa Iradat-Nya, semua terjadi atas Kehendak-Nya yang semua itu tiadalah sia-sia.

Aku berfikir.. Alangkah tidak Ikhlasnya aku dengan apa yang telah terjadi pada diriku, sehingga aku tiada mampu Memaafkan dengan ikhlas bahkan bersusah payah hanya untuk melupakan. Sedang yang demikian itu adalah sebuah ketentuan atas Iradat-Nya.

Sebuah renungan pribadi, semoga bermanfaat.

Jazakumullah.

Tinggalkan komentar

100%BackLink

100% Backlink Indonesia